Yohanes 10:7-10 ; Ringkasan Khotbah Pdt. Hari Soegianto ; Minggu, 24 Maret 2019

Ayat-ayat ini merupakan lanjutan dari kisah tentang penyembuhan orang yang buta sejak lahir pada pasal sebelumnya, di mana hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan tentang siapakah Yesus? Gambaran tentang pintu digunakan Yesus untuk menyatakan siapa dirinya dan apa yang akan dialami oleh seseorang yang melalui Pintu itu. Ketika Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai sebuah pintu, apa yang akan dinikmati oleh mereka yang memasuki pintu itu?

Pertama, mereka mendapatkan jaminan keselamatan. Yesus berkata, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat.” Yang dimaksud Yesus di sini adalah pintu kandang domba. Pada saat itu, para gembala yang menjaga kawanan domba biasanya membuat sebuah kandang dari tumpukan tembok batu yang cukup tinggi, bahkan kadang menaruh duri-duri di atas tembok batu itu, supaya binatang buas tidak dapat masuk dan menyerang domba-domba di dalamnya. Pintu dari kandang itu hanya satu, bahkan biasanya gembala tidur di pintu itu, sehingga domba-domba itu aman. Jadi, ketika Yesus berkata, “Akulah pintu,” ini menunjukkan bahwa Ia adalah satu-satunya jalan masuk untuk seseorang berada dalam keamanan. Yesus memberikan jaminan bahwa mereka yang melalui dia akan selamat (Yoh. 14:6, Yoh. 3:16). Yesus adalah pintu, dan mereka yang menerima-Nya akan mendapatkan ke- selamatan yang kekal.

Kedua, mereka mendapatkan jaminan pemeliharaan. Sekarang gambaran pintu itu tidak lagi satu sisi sebagai sebuah sarana masuk tempat perlindungan, karena domba-domba itu tidak hanya diamankan di kandang, tetapi gembala juga membawa domba-domba itu keluar. Ayat 9b menyatakan, “dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput” (bd. Mzm. 121:8; Bil. 27:15-19). Hal ini diperjelas lagi ketika Yesus mengatakan, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Yesus telah berulang kali mengatakan bahwa Ia datang untuk memberi hidup, dan sekarang dia menegaskan bahwa umatNya itu memiliki hidup, bahkan hidup yang berkelimpahan. Ini berarti bahwa kita tidak hanya diselamatkan dan mendapatkan kepastian untuk mendapatkan kerajaan surga, bahkan kita dipelihara keluar masuk kita. Kita menikmati Tuhan dalam hidup kita dan merasakan kehadiran-Nya setiap waktu, bahkan merasakan tangan gembala itu sepanjang hidup kita.

Jika saudara menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, nikmatilah kekayaan yang ada di dalam Kristus. Percayakan hidupmu kepada Dia. Jangan takut akan masa depan, sebab Ia memeliharamu. Jangan takut akan kematian, karena Ia tetap memegang tanganmu. Apa yang menjadi jaminan kita? Ketika Ia berkata, “Akulah Pintu,” itu berarti Ia harus berjalan menuju Yerusalem untuk diadili, dihina dan disiksa. Ketika Ia berkata, “Akulah Pintu,” itu berarti Ia harus memikul salib naik ke Golgota. Ketika Ia berkata, “Akulah Pintu,” itu berarti Ia harus menerima cawan murka Allah. Ketika Ia berkata, “Akulah Pintu,” itu berarti Ia mati bagi kita. Semua diterima Yesus, supaya domba-domba itu menerima hidup yang kekal dan hidup di dalam penggembalan-Nya. Ia telah membeli kita dengan harga yang mahal, Ia akan terus menopang hidup kita sampai selama-lamanya.


Warning: A non-numeric value encountered in /home/gkkkmala/public_html/wp-content/themes/Newspaper/includes/wp_booster/td_block.php on line 997

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here