Sejarah GKKK Malang

SEJARAH SINGKAT GKKK MALANG

Sejarah gereja Kristen Kalam Kudus Malang tidak terlepas dari kehadiran Madrasah Alkitab Asia Tenggara (MAAT, sekarang SAAT) dan Sekolah Kristen Kalam Kudus di kota Malang tahun 1953. Pada tanggal 11 September 1965, berdirilah sebuah Persekutuan Pemuda Kristen (PPK) Kalam Kudus di Sekolah Kristen Kalam Kudus Malang, yang terletak di belakang Pasar Besar (sekarang Jl. Prof. Moh.Yamin 47), untuk membina anak-anak muda yang dimenangkan di sekolah dengan dibimbing oleh para dosen dan mahasiswa SAAT. Beberapa kegiatan itu antara lain: paduan suara, menerbitkan majalah, menyelenggarakan sekolah minggu, mengadakan pertandingan olah raga ke luar kota dan kebaktian-kebaktian. Oleh berkat Tuhan, pelayanan PPK ini terus berkembang.

Seiring dengan bertambahnya jiwa-jiwa baru, maka persekutuan itu perlu memiliki wadah yang lebih besar dan terorganisir secara lebih baik. Maka didirikanlah sebuah gereja dengan nama Gereja Kristen Kalam Kudus. Kebaktian umum pertama kali diadakan pada tanggal 28 Mei 1967, dengan mengambil tempat di aula MAAT, Jl. Arief Margono 18 Malang. Gereja yang baru berdiri ini digembalakan oleh pendeta John Chung, dengan dibantu oleh pengurus: Sdri. Yudith Tjua, Sdr. Andrew Sin, Sdr. Petrus Pamudji, Sdr. Benyamin Malik, Sdri. Ester Lie, Sdri. Hetty Lummy dan para dosen MAAT dalam mendukung pelayanan di GKKK sangat besar artinya.

Pertengahan tahun 1970, Pdt. John Chung, bersama dengan seluruh keluarga, pindah ke Jakarta untuk mengemban tugas baru. Maka selama berbulan-bulan GKKK berada di bawah asuhan Sinode GKKK (Pdt. Peter Wongso), para Dosen MAAT serta para mahasiswa/i MAAT.

 

GEREJA KRISTEN KALAM KUDUS SEMERU

Pada tanggal 5 September 1970 dibeli sebuah gedung di Jl.Semeru 30 Malang. Walikota Malang waktu itu, Bapak lndra Soedarmadji, memberikan izin kepada Badan Pengurus Sinode GKKK untuk mengalihfungsikan gedung tersebut sebagai rumah ibadah.

Pada pertengahan Februari 1971, GKKK secara resmi menempati gedung di Jl. Semeru 30 Malang dan disebut: GKKK Semeru Malang, dengan gembala sidang Pdt. Peter Tjandra. Pada tanggal 10 Oktober 1971, GKKK Semeru untuk pertama kalinya meneguhkan Majelis Gerejanya.

Awal tahun 1976, Pdt. Peter Tjandra dan keluarga pindah ke Amerika Serikat. Sebagai penggantinya, Tuhan mengutus Pdt. Billy Leman menggembalakan GKKK Semeru, dan dibantu oleh Ev. Ester Goentoro sampai Oktober 1979. Tahun 1980, Pdt. Billy Leman menyelesaikan renovasi tempat ibadah dan pembangunan gedung dua lantai GKKK Semeru.

Pada akhir tahun 1981, Pdt. Billy Leman pindah ke Ausrtalia untuk melayani jemaat Tuhan di Baptist Church, Sydney. Sejak 3 Januari 1982, Pdt. Timotius Istanto menjadi Gembala Sidang di GKKK Semeru. Pada Maret 1983, GKKK Semeru berhasil membeli sebuah mobil L-300 untuk mendukung pelayanan gereja, dan pada bulan April tahun berikutnya membeli sebidang tanah di Jl. Pulau Bengkulu 11 dan mendirikan rumah pastori di tempat tersebut.

Pada tanggal 4 Desember 198,3 Pdt. Timotius Istanto pindah ke GKI Bondowoso, dan digantikan oleh Pdt. Max Prayogianto. Beliau menjadi gembala sidang selama dua tahun. Pada 4 Desember 1985, Pdt. Max Prayogianto beserta istri meninggalkan GKKK Semeru untuk mengajar di Institut Alkitab Abdiel (IAA) di Wlingi, Blitar.

Kepemimpinan gereja kembali diambil alih oleh Sinode GKKK, dan Pdt. Jahja Elia Pilimon diminta untuk menjabat gembala sidang sementara sampai tanggal 18 Januari 1987 dan jabatan itu secara resmi diserahkan pada Ev. Timotius Witarsa.

Karena semakin berkembangnya jumlah jemaat maka pada tanggal 6 Agustus 1990 mulai dilaksanakan pemugaran (renovasi) kembali gedung gereja. Kebaktian umum dipindahkan ke Aula Dr. Andrew Gih (SAAT) di Jl. Arief Margono 18 Malang sampai pemugaran selesai. Pada tanggal 22 November 1991 dilaksanakan peresmian gedung baru GKKK Semeru oleh Bapak Walikota Malang.  Pada tanggal 2 Mei 1992 secara resmi berdiri “Perpustakaan Tiranus GKKK Semeru.” Sehari kemudian, tanggal 3 Mei 1992 dimulai Kebaktian Umum III pada Minggu sore.

Tanggal 28 Mei 1992,  Ev. Timotius Witarsa S.Th. ditahbiskan sebagai pendeta dan hari itu adalah untuk pertama kalinya GKKK Semeru menahbiskan seorang pendeta. Selama 14 tahun Pdt. Timotius Witarsa melayani di GKKK Semeru sebelum pada tahun 2001 beliau bersama istri pindah pelayanan menjadi gembala sidang di GKKK Solo. Ev. Tikijo Hardjowono menjadi pejabat sementara gembala sidang dibantu oleh Ev. Hendra Rey dan Ev. Samuel Wahyudi, sampai secara resmi jabatan itu diserahkan kepada Ev. Titus Liem pada bulan Agustus 2003.

Pada tanggal 2 September 2006 Ev. Titus Liem dan Ev. Tikijo Hardjowono ditahbiskan sebagai pendeta. Pdt. Titus Liem dan istri melayani di GKKK Malang sampai Juni 2014, dan hingga beliau berpindah pelayanan menjadi gembala sidang di GKKK Yogyakarta.

 

GEREJA KRISTEN KALAM KUDUS KASIN

GKKK Kasin dimulai oleh kerinduan Pdt. Peter Wongso untuk menjangkau dan membina para mahasiswa di kota Malang—terutama mahasiswa dari luar kota, sekaligus menjadi wadah bagi para Mahasiswa Theologia melakukan pelayanan Gereja. Ide awal ini kemudian dibicarakan lebih lanjut dengan Pdt. Albert Konaniah dan Pdt. Bubby Ticoalu, dan lahirlah pemikiran untuk mengadakan mimbar (kebaktian minggu) bagi mahasiswa.

Untuk mewujudkan ide ini, diselenggarakanlah Kebaktian Kebangunan Rohani Pra-Paskah, tanggal 5-6 April 1985, yang dilayani oleh Pdt. Bubby Ticoalu. Selanjutnya, pada hari Minggu, 7 April 1985, diadakan Kebaktian Paskah—yang merupakan kebaktian perdana GKKK Kasin, yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Peter Wongso.

Gembala Sidang pertama GKKK Kasin adalah Pdt. Buby Ticoalu. Sedangkan Badan Pengurus GKKK Kasin yang pertama dirangkap oleh Badan Pengurus Harian Sinode Kalam Kudus Indonesia, yaitu: Pdt. Dr. Peter Wongso, Pdt. Noch Moningka, Pdt. Yahya Pilemon dan Pdt. Albert Konaniah [sebagai rektor SAAT] dan dibantu oleh staf dosen SAAT  dan Mahasiswa SAAT lainnya.

GKKK Kasin menggunakan Aula Andrew Gih sebagai tempat ibadah dan menggunakan fasilitas SAAT untuk bidang pelayanan lain. Tuhan memberkati sehingga terjadi pertumbuhan kehadiran di GKKK Kasin, bukan hanya mahasiswa, tapi juga jemaat umum.

Pada tahun 1988, Pdt. Bubby Ticoalu mengakhiri pelayanan sebagai gembala sidang, dan dilanjutkan oleh Pdt. Noch Moningka, hingga 1993. Tahun 1993, Pdt. Noch Moningka melanjutkan study ke Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan jabatan gembala sidang dipercayakan kepada Pdt. Mel Wohangara sampai tahun 1996. Setelah itu pelayanan di GKKK Kasin dilanjutkan lagi oleh Pdt. Noch Moningka, selaku gembala sidang sampai tahun 2003.

Pada masa pelayanan Pdt. Noch Moningka kali ini, beliau membuka kembali pelayanan kepada mahasiswa, sebagaimana visi mula-mula dari GKKK Kasin, bersama dengan Pdt. Reza Syahranamual dan Ibu Hilary. Pada masa pelayanan Pdt. Noch Moningka ini juga, GKKK Kasin bersama dengan GKKK Semeru dan SKKK Malang mengadakan kerja sama dengan Yayasan Compassion Indonesia,  pada 1 November 1999  membuka pelayanan PPA (Pusat Pengembangan Anak) IO-757 “Anugerah.”

Pada 31 Desember 2003, Pdt. Noch Moningka mengakhiri pelayanan di GKKK Kasin dan melayani di GKKK Pekanbaru. Pelayanan di GKKK Kasin dilanjutkan oleh Ev. Margaret Sukendro. Beliau melayani mulai dari 1 Januari 2003 hingga 31 Desember 2004. Pada masa pelayanan beliau, tepatnya 24 Oktober 2004, GKKK Kasin membuka sebuah pos pelayanan di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, yakni Pos Pelayanan Tebo.

Terhitung 1 Januari 2005, jabatan gembala sidang dipercayakan kepada Pdt. Karyanto Gunawan, berasal dari GKKK Ambon, yang waktu itu sedang menempuh studi lanjut di SAAT Malang. Pada Sidang Raya Sinode GKKK 2006 yang diadakan di Batu Malang, Pdt. Karyanto Gunawan ditetapkan sebagai Sekretaris Umum BPH Sinode GKKK, maka beliau pun mengakhiri pelayanan di GKKK Kasin, pada 31 Desember 2006. Terhitung mulai 1 Januari 2007, Ev. Gindo Manogi, yang sebelumnya telah membantu pelayanan secara part-time, menjadi gembala sidang GKKK Kasin.

 

PENGGABUNGAN GKKK SEMERU DENGAN GKKK KASIN

Ide penggabungan GKKK Semeru dengan GKKK Kasin berawal dari pergumulan SKKK Malang untuk mencari lokasi baru yang lebih memadai seiring dengan perkembangan SKKK Malang yang cukup pesat. Oleh anugerah Tuhan SKKK Malang berkembang dengan baik yang disertai dengan penambahan jumlah murid yang menyebabkan gedung sekolah SKKK Malang di Jl. Prof. Moch. Yamin 47 tidak mencukupi lagi. Karena itu, BP YKKI Malang memutuskan untuk mencari lokasi yang baru. Pada saat yang sama, GKKK Semeru juga sedang menggumulkan tempat yang lebih luas guna pengembangan pelayanan gereja. Akhirnya SKKK Malang dan GKKK Semeru membentuk Panitia Relokasi untuk merealisasikan rencana ini.

Setelah mencoba banyak pilihan, pergumulan ini akhirnya mendapatkan respon dari Seminari Alkitab Asia Tenggara yang lebih dulu sudah pindah ke lokasi yang baru. Melalui Pdt. Daniel Lukas Lukito, selaku Rektor, SAAT memberi penawaran kepada Panitia Relokasi untuk menggunakan Gedung SAAT yang berada di Jl. Arif Margono 18 Malang. Penawaran ini disambut baik oleh SKKK Malang dan GKKK Semeru.

Sementara itu di Gedung SAAT Jl. Arif Margono 18 Malang ada GKKK Kasin yang telah menggunakan Aula Dr. Andrew Gih untuk beribadah selama 24 tahun. Berkenaan dengan hal ini, maka dalam pembicaraan-pembicaraan kemudian muncul kerinduan untuk menyatukan GKKK Semeru dan GKKK Kasin. Pada bulan November 2008, Pdt. Bambang Wijanto, selaku Ketua Sinode GKKK, memprakarsai sebuah pertemuan antara Majelis GKKK Semeru, Majelis GKKK Kasin dan Panitia Relokasi, yang juga dihadiri oleh Pdt. Albert Konaniah, Pdt. Bubby Ticoalu dan Pdt. John Lim selaku Penasihat GKKK. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk menyatukan GKKK Semeru dan GKKK Kasin.

Selanjutnya Majelis GKKK Semeru dan Majelis GKKK Kasin membentuk Tim GKKK Satu, yang terdiri dari Pdt. Titus Liem, Maj. Hadi Yuwanto, Maj. Roy Meiantoro dan Maj. Daniel Santoso (GKKK Semeru), Ev. Gindo Manogi,  Maj. Elsa Kris Limanta, Maj. Arif Budiono dan Maj. Wiwik Setyowati (GKKK Kasin) untuk menindaklanjuti rencana penggabungan. Setelah melalui beberapa kali pembicaraan secara marathon, maka pada bulan Mei 2009, akhirnya disepakati untuk segera merealisasikan rencana penggabungan GKKK Semeru dengan GKKK Kasin menjadi GKKK Malang.

Pada tanggal 19 Juli 2009 diselenggarakanlah Kebaktian Penggabungan GKKK Semeru dengan GKKK Kasin di aula Andrew Gih jl. Arief Margono 18. Kebaktian penggabungan ini dipimpin oleh Pdt. Daniel Lucas Lukito (selaku rektor SAAT) dan diresmikan oleh Pdt. Bambang Wijanto (selaku Ketua Sinode GKKK). Kebaktian ini menjadi awal kehadiran GKKK Malang sekaligus menandai dimulainya kegiatan belajar mengajar Unit TK, SD dan SMP Kristen Kalam Kudus Malang di Jl. Arif Margono 18 Malang.

Majelis jemaat yang pertama dari GKKK Malang adalah gabungan dari semua majelis GKKK Semeru dan GKKK Kasin yang diketuai oleh Pdt. Titus Liem, sebagai gembala sidang, dibantu oleh BPH: Daniel Santoso (wakil ketua 1), Hadi Yuwanto (wakil ketua 2), Ev. Gindo Manogi (wakil ketua 3), Rita Tjokrowardojo (sekretaris 1), Elsa Kris Limanta (sekretaris 2), Roy Meiantoro (bendahara 1), Eddy Prakoso Teguh (bendahara 2), Wiwik Setyowati (bendahara 3), dan bersama dengan 22  anggota majelis yang membidangi semua pelayanan di GKKK Malang.

 

GEREJA KRISTEN KALAM KUDUS MALANG

Pada saat penggabungan GKKK Semeru sudah berusia 42 tahun dan GKKK Kasin berusia 24 tahun. Disepakati bahwa GKKK Malang menjadikan tanggal 19 Juli 2009 menjadi hari kelahirannya, sehingga saat ini GKKK Malang berusia 6 tahun.

Pada bulan Juli 2010, Pdt. Titus Liem mengambil cuti Sabatikal dan Ev. Gindo Manogi menjadi pejabat sementara gembala sidang. Pada bulan Desember tahun 2010 diadakanlah pemilihan majelis yang pertama GKKK Malang. Untuk kemajelisan periode 2011-2013, Pdt. Tikijo Hardjowono menjabat sebagai ketua majelis dan gembala sidang.

Pada  tanggal 15 November 2012, Pdt. Gindo Manogi ditahbiskan menjadi pendeta di GKKK Malang.

Pada bulan Juli 2014 Kebaktian berbahasa Mandarin yang semula dilayani oleh Sinode GKKK bekerjasama dengan SAAT (sejak 2012) digabungkan dengan GKKK Malang dengan mengundang Pdt. Martin Tjen sebagai rohaniwan yang secara khusus melayani kebaktian ini.

Pada bulan Agustus 2014, dimulailah kebaktian yang keempat GKKK Malang yang secara khusus diadakan untuk menjangkau, melayani dan mewadahi kaum muda di GKKK Malang.

Pada 5 September 2015, Pdt. Tikijo Hardjowono mengundurkan diri dari GKKK Malang, dan itu menyebabkan beliau pun mundur dari jabatan ketua majelis dan gembala sidang. Selanjutnya, Sinode GKKK mengangkat Pdt. Gindo Manogi untuk menjabat sebagai ketua majelis dan gembala sementara GKKK Malang.

Kita patut bersyukur kepada Allah Tri Tunggal, karena Dia mempunyai rencana yang indah bagi pekerjaan-Nya sendiri. Puji Tuhan karena kita diberi kesempatan untuk turut dalam pekerjaan Tuhan tersebut. Tuhan yang telah mendirikan gereja dan Tuhan pula yang menuntun gereja-Nya.  Akhirnya, segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Soli Deo Gloria. Amin.

(edit: Januari 2016)