2 Korintus 8:7-15, Ringkasan Kotbah Pdt. Hari Soegianto
Surat Paulus ini berkaitan dengan upayanya untuk menggalang dana bagi jemaat Yahudi di Yerusalem yang sedang menghadapi kesulitan. Situasi politik, sosial dan ekonomi membuat mereka mengalami krisis yang cukup panjang. Gereja Korintus termasuk salah satu pendukung dana, mereka mengumpulkan persembahan setiap minggu, bahkan mereka sudah membuat sebuah komitmen untuk memberi persembahan. Namun tidak jelas karena apa mereka berhenti memberikan dukungan dana kepada gereja di Yerusalem. Karena itu Paulus mendorong jemaat untuk meneruskan komitmen mereka, artinya janganlah berhenti memberi, janganlah menjadi lelah memberi. Apa alasannya?
Kita memberi karena kita sudah memperoleh berkat
Hal memberi ini berkaitan dengan berkat yang diterima oleh seseorang. Paulus tidak menuntut jemaat Korintus untuk memberi, jika mereka tidak ada (Ay. 11-12). Paulus menuntut mereka untuk memberi, karena mereka kelebihan dan ada jemaat yang kekurangan, sehingga yang kekurangan itu dapat tercukupi karena kelebihan mereka. Prinsip di sini adalah bahwa mereka bisa memberi karena mereka telah diberi. Karena itu, jika mereka sadar tentang hal ini, seharusnya mereka memberi dengan rela (9:7). Jikalau Tuhan memberikan kesempatan bagi kita untuk memberi, sesungguhnya karena Ia sudah menitipkan berkat-Nya kepada kita. Jangan lelah untuk memberi, karena Allah sudah memberkati kita sebelum Ia menuntut kita untuk berbagi.
Kita memberi karena sudah memperoleh Kristus
“Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena ke-miskinan-Nya.” Paulus menegaskan apa yang sudah dilakukan Kristus bagi mereka. Kristus mendamaikan mereka dengan Allah. Kristus membenarkan mereka. Ia menjadikan mereka ciptaan yang baru. Ia terus menerus menguatkan mereka. Ia juga menyediakan kemuliaan dan rumah yang kekal di surga. Semua mereka dapatkan karena Kristus, di dalam segala kekayaan-Nya, merelakan diri menjadi miskin, supaya kita memperoleh semuanya itu. Anugerah keselamatan yang kita terima seharusnya menyadarkan kita bahwa kita adalah orang-orang yang berhutang. Jikalau sekarang Kristus meminta mereka mendukung salah satu anggota tubuh Kristus yang kekurangan, berlebihankah Dia? Tuhan menginginkan kita melakukan sesuatu demi Dia dan bagi Dia melalui peduli dengan orang-orang di sekitar kita. Jangan berhenti untuk memberi, karena Allah sudah memberikan kepada kita kekayaan rohani di dalam Kristus.